DrAhlusSunnah

Tuesday, January 03, 2006

As-Sunnah Adalah Islam Dan Islam Adalah As-Sunnah

1: The Sunnah is Islaam and Islaam is the Sunnah
Imaam al-Barbahaari (rahimahullaah) said:


All praise is for Allaah who guided us to Islaam and blessed us with it and placed us in the best nation, so we ask Him to grant us that we keep to that which He loves and is pleased with and avoid that which He hates and which angers Him.
Know that Islam is the Sunnah, and the Sunnah is Islaam[1] and one of them cannot be established without the other.


NOTES
1. The Prophet said, "He who turns away from my Sunnah is not from me." Reported by al-Bukhaaree (Eng. trans. 7/1-2/no.l), Muslim (Eng. Trans. 2/703/n0.3236) and an-Nasaa'ee.
Abu Hurairah said that Allaah's Messenger said, "All of my Ummah will enter Paradise except those who refuse." It was said, "Who will refuse?" He replied. "Whoever obeys me enters Paradise and whoever disobeys me has refused." Reported by al-Bukhaaree (Eng. trans. 9/284/n0.384).

Imaam az-Zuhree (the famous taabi'ee, d.124H) said,"The people of knowledge who came before us used to say,'Salvation lies in clinging to the Sunnah.'" Reported by ad-Daarimee in his Sunan (no.96).

Imaam Maalik said,"The Sunnah is like the Ark of Noah. Whoever embarks upon it reaches salvation and whoever refuses is drowned." Quoted by Shaikh ul-Islaam Ibn Taimiyyah in Majmoo' ul-fataawaa (4/57).

Sunday, December 18, 2005

Tentang Khamar yang Dijadikan Obat

***********************************************************************************

Q1. “Mereka ada bertanya kepadamu dalam perkara khamar dan judi, maka katakanlah bahwa keduanya itu dosa besar tetapi ada kemanfaatan bagi manusia tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya itu.” (QS. Al Baqarah, 2:219)

H2. Dari Wa’il al-Hadlrami, sesungguhnya telah bertanya Thariq Bin Suwaid kepada Nabi SAW tentang khamar yang ia dijadikan obat. Maka sabda Nabi SAW, “Itu bukanlah obat melainkan penyakit.” (HR Muslim Dan Abu Dawud).

H3. Sabda Nabi SAW, “Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan dengan sesuatu yang ia haramkan atasmu.” (HR Al-Bukhariy)

H4. Sabda Nabi SAW, “Semua yang memabukkan itu khamar dan semua khamar itu haram.” (HR Muslim)

H5. Sabda Nabi SAW, “Minuman apapun jika kadar banyaknya memabukkan, sedikitnya pun haram.” (HR At-Tirmidziy)

(Diambil dari buku: Kedokteran Islam Sejarah & Perkembangannya Terbitan: Dzikra, Ditulis: Dr. Ja’far Khadem Yamani ; pada mukasurat 43)

Kedokteran Islam

Dalam perkembangan sejarah kedokteran Islam dikenal tabib-tabib ahli Sunnah antara lain

i. Muhammad ibnu Ahmad ibnu Ayyub ibnu Sa’aduddin Hafidz, Ibnu al-Qayyim al-Jauziah ad-Dimasyqi, ia adalah anak didik Imam Ibnu Taimiyah yang terkenal teguh memegang ajaran ‘akidahnya. Ibnul Qayyim adalah seorang fuqaha’ dan seorang tabib, ia lahir di Jauz, Damsyiq (Damaskus) pada tahun 691 Hijriah dan wafat pada tahun 751 Hijriah.

Ibnul Qayyim banyak menulis kitab sampai berpuluh-puluh jilid, berisikan fiqih, akidah, farmasi dan kedokteran. Di antara kitab-kitab tulisannya yang terkenal, antara lain: Zad-ul-Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ubbad, Kitab Ar-Ruh, At-Tha’un, Al-Jawab al-Kafi li Man Sa’ala ‘an ad-Dawa as-Syafi (Jawaban bagi seorang yang bertanya Tentang Obat yang Mujarab), Thibbun Nabawi, Thibbul Qulub, dan lain-lainnya.

Dalam kitab kedokterannya dijelaskannya fungsi alat-alat tubuh, musran (usus), peredaran darah dalam alakan tubuh, pekerjaan jantung, pekerjaan hati, dan lain-lainnya. Di dalamnya dijelaskan laki dan benih perempuan. Dalam uraian tentang ath-thibb itu ia selalu membawakan dalil Al-Quran dan hadis Nabi SAW.

(Diambil dari buku: Kedokteran Islam Sejarah & Perkembangannya Terbitan: Dzikra, Ditulis: Dr. Ja’far Khadem Yamani ; pada mukasurat 114)